Kamis, 19 Agustus 2010

KEMULIAAN MAKAM RASULULLAH

Sayyidina Umar bin Khattab ra adalah salah seorang pecinta Rasul saw, beliau ra

selalu tak ingin berpisah dengan Rasul saw, maka ketika ia telah dihadapan

sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yang merobek perutnya dengan luka

yang sangat lebar, beliau tersungur roboh dan mulai tersengal sengal beliau berkata :

“dekatkan aku susu”, alangkah mulianya Amirulmukminin ini, beliau masih ingat

sunnah Nabinya saw yang menyukai susu, maka saat susu itu diminumkan, segera

susu itu tumpah dari luka diperutnya, maka ia memahami bahwa ia sudah diambang

sakratulmaut, ia menoleh dan berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra),

“Pergilah pada ummulmukminin, katakan padanya aku berkirim salam hormat

padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw

dan Abubakar ra”,

Maka ketika Ummulmukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : “Tidak

ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu

(dimakamkan disamping makam Rasul saw), maka bila aku wafat, usunglah aku

kesana, dan ucapkan lagi salam, dan mohonkan izin lagi pada Ummulmukminin, bila

beliau mengizinkan maka kuburkan aku, kalau beliau menolak maka tolaklah aku ke

pekuburan muslimin” (Shahih Bukhari hadits no.1328).

Mustahil Umar ra meminta berkali-kali untuk diizinkan dimakamkan disebelah makam

Rasul saw dan Abubakar ra, kenapa?, apakah sekedar iseng belaka?, melainkan bukti

bahwa Makam Rasul saw mempunyai kemuliaan, demikian pula Makam Abubakar

Shiddiq ra, sehingga Umar ra dalam sakratulmautnya masih sempat mengucapkan

kalimat bahwa tak ada yang lebih diperdulikannya selain pembaringan disebelah

mereka.

Demikianlah Mahabbah (cinta) kepada Rasul saw, dan setelah Rasul saw wafat,

diriwayatkan bahwa peninggalan-peninggalan pakaian Rasul saw disimpan oleh para

sahabat, sebagaimana cincin beliau saw dipakai oleh Anas bin malik, lalu pindah

ketangan Abubakar ra, lalu pindah ketangan Umar bin Khattab ra, lalu pindah ketangan

Usman bin Affan ra, lalu terjatuh ke sumur Aris, dan berkata Anas bin malik : Aku

mencarinya bersama usman bin Affan selama 3 hari dan kami tak juga menemukannya

(Shahih Bukhari hadits no.5540). Betapa mereka menjaga barang barang peninggalan

Rasul saw, kalau seandainya cincin itu tak ada nilai mahabbah, maka tak perlulah

Usman bin Affan mencarinya hingga 3 hari, ini menunjukkan barang peninggalan Rasul

saw dimuliakan dan dicintai oleh para sahabat besar, radhiyallahu ‘anhum,

Lalu siapa pula yang mengingkari Abubakar Shiddiq ra?, siapapula yang mengingkari

Umar bin Khattab ra?, Usman bin Affan ra?, Ali bin Abi Thalib kw?, mereka

kesemuanya seperti yang disebutkan Imam Bukhari dan para muhadditsin besar

lainnya, demikian mereka ini dan para penerusnya dari zaman ke zaman, para pecinta

KEMULIAAN


Rasul saw terus ada dan terus mengenang sang nabi saw, puji-pujian pada Nabi saw

terus digandrungi, dan Rasul saw bersabda : “Orang yang dahsyat Cintanya padaku di

ummat ini, adalah mereka yang hidup setelah aku wafat, namun hati mereka lebih

condong untuk melihatku lebih daripada harta dan keluarga mereka” (Shahih Muslim

hadits no.2832)

Wahai para pemuda bangkitlah.. kenalkan dirimu.. katakan pada mereka, dan jangan

kau malu dan ragu, katakan pada semua temanmu.. : “Kalian ber idola lah dengan

idola kalian, idolaku adalah Muhammad Rasulullah saw..!”, bangkitlah dengan

mencintai sunnah beliau saw, mengenalkan sunnah beliau saw kepada teman teman,

Maka mereka yang menolak memuji Rasul saw, dan melarang orang memuji Rasul

saw di masjid-masjid, mereka adalah pengkhianat nabi saw, mereka membawa ajaran

sesat dari bisikan syaitan, dan bahwa telah terjadi di zaman Rasul saw seorang lelaki

menyeramkan dengan jenggot memanjang dan dahi menjorok kedepan, mata

membelalak, dan berkepala sulah, menegur Rasul saw seraya berkata : “Bertakwalah

kepada Allah wahai Rasul..!”, maka murkalah Rasul saw dan berkata : “Bukankah aku

yang paling berhak atas ketakwaan dimuka bumi ini..?”, maka berkata Khalid bin walid

ra : Izinkan aku menebas lehernya Wahai rasulullah..!, maka berkatalah Rasul saw :

“Jangan.. barangkali dia ini shalat”, maka berkata Khalid : berapa banyak orang yang

shalat dan hatinya tidak shalat?, maka Rasul saw menjawab : “Aku tidak diutus untuk

membelah dada mereka untuk memeriksa iman mereka”, lalu Rasul saw terus

memandangi lelaki buruk akhlak itu seraya bersabda : “akan lahir dari sulbi orang ini

suatu kaum yang membaca Kitabullah dengan lembab, tidak melewati tenggorokannya

(tidak diamalkan/tidak memahami kemuliaan Alqur’an, hanya sekedar hafal lalu

menghina orang lain), mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya anak

panah dari busurnya, bila aku menjumpai mereka aku akan memerangi mereka

sebagaimana memerangi kaum tsamud” (Shahih Muslim hadits no.1063,1064).

Muncullah wabah akidah dizaman kita, mereka banyak menghafal Alqur’an namun pula

bibir mereka kotor dengan menuduh Musyrik pada orang muslimin. Wahai Allah..

terbitkan matahari Mahabbah dan cinta kami pada Idola kami Muhammad saw…,

curahkanlah hidayah pada semua muslimin yang terperangkap oleh perangkat sesat

ini, palingkan hati mereka untuk mencintai Nabi Muhammad saw. Sebagaimana para

sahabat mencintai nabi saw, amiin ..amiin..

Tidak ada komentar: